Bandar lampung 13 Agustus 2025 – Di tengah semilir angin bulan Agustus yang terasa hangat di hati, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unsur Pelaksana Fakultas Kedokteran Universitas Lampung kembali menggelar pertemuan rutin bulanan, Rabu, 13 Agustus 2025. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Dekanat/Gedung A FK Unila lantai 2 ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi dan arisan bulanan, tetapi juga menghadirkan nuansa kreatif melalui workshop keterampilan merajut.

Suasana ruangan pagi hari itu terasa begitu akrab dan hangat. Derai tawa, obrolan ringan, dan derik halus benang yang bersentuhan dengan jemari menciptakan harmoni yang jarang ditemukan di sela-sela kesibukan akademik. Dalam sambutannya, Ketua DWP FK Unila, Ny. Tri Umiana Soleha, menyampaikan bahwa kegiatan merajut ini adalah kesempatan emas untuk melepaskan diri sejenak dari rutinitas.

“Di masa liburan semester ini, kami ingin menghadirkan sesuatu yang bukan hanya bermanfaat secara keterampilan, tetapi juga mampu merelaksasi otak kita. Merajut itu ibarat meditasi dengan benang—tenang, fokus, dan menenangkan hati,” ungkapnya. Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini secara alami melatih gerakan motorik halus melalui koordinasi jari jemari—sebuah keterampilan kecil yang kerap terlupakan di tengah kesibukan modern.

Kegiatan ini dipandu langsung oleh Ibu Lutfi Anawati, sosok berbakat yang pernah menyabet Juara 1 lomba sulam pita tingkat Universitas Lampung yang diadakan oleh DWP Unit Unila. Dengan kesabaran seorang guru sekaligus kehangatan seorang sahabat, beliau menuntun para peserta untuk menguasai teknik dasar merajut, dari simpul pertama hingga membentuk pola yang indah.

Tak hanya sekadar belajar, momen ini menjadi ajang mempererat persaudaraan di antara anggota. Di sela-sela tumpukan benang warna-warni, terselip cerita, candaan, dan saling memberi semangat. Hasilnya, bukan hanya karya rajutan yang terbentuk, tetapi juga jalinan kekeluargaan yang makin erat—seperti benang yang tak mudah putus meski ditarik ujungnya.

Pertemuan DWP Fakultas Kedokteran  Universitas Lampung kali ini membuktikan bahwa kebersamaan dapat lahir dari hal-hal sederhana. Sebuah kegiatan yang mungkin terlihat remeh, namun mampu membangun kehangatan, melatih kesabaran, dan mengikat hati dalam simpul persaudaraan. (RS).